Istilah Triple Bottom Line dipopulerkan oleh John Elkington pada tahun 1997 melalui bukunya “Cannibals with Forks, the Triple Bottom Line od Twentieth Century Business”. Elkington mengembangkan konsep triple bottom line dalam istilah economic prosperity, environmental quality dan social justice.Melalui buku tersebut, Elkington memberi pandangan bahwa perusahaan yang ingin berkelanjutan haruslah memperhatikan “3P”. Selain mengejar profit, perusahaan juga mesti memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Hubungan ini kemudian diilustrasikan dalam bentuk segitiga sebagai berikut:
Dalam
gagasan tersebut, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu
aspek ekonomi yang direfleksikan dalam kondisi finansialnya saja, namun juga
harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya, (Yusuf Wibisono, 2007:32-33).
CSR PT Semen Padang dan Triple Bottom Line
Program
corporate social responsibility atau
program tanggung jawab sosial perusahaan merupakan wujud dari implementasi visi
dan misi PT Semen Padang dalam mengembangkan “industri berwawasan lingkungan”,
yang merupakan strategi perusahaan untuk meningkatkan daya saing, sehingga tetap
tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan; berlandaskan Tripple Bottom Line yang diselaraskan
dengan Best Practice ISO 26000 SR. Kegiatan
CSR Semen Padang secara umum berlandaskan Triple Bottom Line yang diselaraskan
dengan Core Subject ISO 26000 SR
sebagai berikut:
a. Profit
• Suara
konsumen
• Praktek
operasional yang berkeadilan
b. People
• Pelibatan
dan pemberdayaan masyarakat
• Hak Azazi
Manusia
• Tata
Praktek Ketenagakerjaan
c. Planet
•
Lingkungan hidup
Profit
Profit merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha. PT Semen Padang menyadari pentingnya menjaga pertumbuhan kinerja perusahaan agar bisnis yang dijalani berlangsung secara berkesinambungan. Salah satu hal yang harus dijaga dengan baik adalah tingginya kepercayaan pelanggan, bahwa produk dan jasa yang dipilih memberi manfaat nyata dan berharga untuk diperoleh. Oleh karena itu, PT Semen Padang senantiasa berusaha menjaga kepercayaan pelanggan atas kualitas produk yang dijual dan memberikan pelayanan terbaik. PT Semen Padang menjaga kualitas produk melalui penerapan sistem manajemen mutu berstandarkan internasional ISO 9001:2008 yang diaplikasikan secara konsisten. PT Semen Padang selalu membuka peluang kepada surveyor independen untuk melakukan pemeriksaan berkala terhadap komitmen dalam pelaksanaan sistem produksi dan konsistensi kualitas mutu produk sesuai standar yang dipersyaratkan.
Selain menjaga produk dan menyelesaikan setiap
keluhan pelanggan yang masuk, Semen Padang berupaya menjaga image produk dan menjamin
ketersediaan produk di pasaran, melalui pelaksanaan berbagai bentuk komunikasi pemasaran.
Tujuannya adalah, untuk memperkuat posisi produk maupun merek di pasaran dan
mempertahankan loyalitas pelanggan.
People
Menyadari bahwa masyarakat merupakan stakeholders
penting perusahaan, karena dukungan mereka, terutama masyarakat sekitar, sangat
diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan, maka
sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan, perusahaan
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada
mereka. Selain itu juga perlu disadari bahwa operasi perusahaan berpotensi
memberikan dampak kepada masyarakat. Karenanya pula perusahaan perlu untuk
melakukan berbagai kegiatan untuk menyentuh kebutuhan masyarakat.
Dalam pelibatan dan pemberdayaan masyarakat, PT Semen
Padang menyadari pentingnya untuk terus meningkatkan pembangunan pendidikan dan
budaya masyarakat, dengan harapan dapat memberikan dan meningkatkan penguatan
keberdayaan masyarakat serta mengurangi gap antar sesama pihak yang
berkepentingan. PT Semen Padang juga terus mendorong pemeliharaan dan pelestarian
budaya lokal, sehingga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal tetap terpelihara,
terpertahankan serta mampu memberikan inspirasi bagi penguatan nilai-nilai sosial.
Selain itu, PT Semen Padang mengupayakan meningkatkan
asset dan kekayaan masyarakat sejalan dengan pertumbuhan perusahaan, dengan mendorong
pengusaha lokal menjadi mitra melalui operasional bisnis secara bertahap, dan sejalan
dengan kemampuan usahanya. Pembinaan ini diharapkan mampu memberikan dampak
ganda bagi pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat serta mendorong peningkatan
kesempatan kerja.
Keterangan: Semen Padang Group pada tanggal 6 Mei 2015 menyalurkan beasiswa semester I tahun 2015 sebesar Rp 923 juta kepada 1.296 pelajar dan mahasiswa berprestasi. Penyaluran beasiswa ini merupakan program rutin Semen Padang dua kali dalam setahun. Sumber: website PT Semen Padang |
Keterangan: Semen Padang Group pada tanggal 16 Desember 2015 menyalurkan beasiswa semester II tahun 2015 sebesar Rp 1,1 miliar kepada 1400 lebih pelajar dan mahasiswa. Sumber: Sumbar Post |
Program Kemitraan yang diamanatkan Kementerian Negara
BUMN sesuai Permen No. PER-08/ MBU/ 2013, tentang Program Kemitraan BUMN dengan
Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, Semen Padang telah melakukan pembinaan
kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sejak tahun 1987. Pelaksanaan Program
Kemitraan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan
cara mendorong pengembangan UMKM yang produktif sebagai mitra PT Semen Padang di
berbagai sektor ekonomi (industri/ perdagangan/ pertanian/ perkebunan/ perikanan/
peternakan/ jasa/ dan lainnya). Program Kemitraan dilaksanakan dalam bentuk pemberian
pinjaman dana bergulir untuk perkuatan modal usaha, yang disertai dengan
kegiatan pendampingan dalam bentuk pelatihan manajerial serta aktivitas promosi
dan pemasaran.
Keterangan: Warga Limau Manis Selatan mulai merasakan
manfaat dari bantuan yang disalurkan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Semen Padang.
Warga yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga tersebut, sekarang sudah mampu
berkreasi dan mengembangkan potensi diri dalam hal mengolah makanan, menjahit
dan komputer, (gambar sebelah kiri). Gambar sebelah kanan; Sosialisasi untuk UMKM yang akan
dibina melalui Program Kemitraan. Sebagai bentuk kepedulian terhadap
peningkatan perekonomian masyarakat, pada tahun 2016 PT Semen Padang melalui
Corporate Social Responsibility (CSR) menargetkan menjaring sebanyak 500 calon UMKM yang akan dibina melalui
Program Kemitraan. Pada tahun 2015 lalu, program CSR ini mampu menjaring 325
UMKM. Sumber: website PT Semen Padang |
Dalam bidang hak azasi manusia yang meliputi aspek ketenagakerjaan,
PT Semen Padang mengacu pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen PT
Semen Padang dan Serikat Pekerja Semen Padang yang telah disahkan oleh Dinas
Ketenagakerjaan. Ketentuan tersebut mengatur mengenai hak dan kewajiban PT Semen
Padang dan karyawan sesuai dengan regulasi ketenagakerjaan yang berlaku. Selain
itu, Semen Padang juga telah memiliki Code
of Conduct dan peraturan disiplin karyawan dalam mengatur hubungan PT Semen
Padang dan karyawan secara lebih lanjut.
Planet
Semen Padang mempunyai komitmen yang tinggi untuk menciptakan industri hijau, hal ini tercermin dari visi dan misi PT Semen Padang. Visi PT Semen Padang adalah menjadi Perusahaan persemenan yang andal, unggul dan berwawasan lingkungan di Indonesia bagian barat dan Asia Tenggara. Sedangkan misi Semen Padang adalah memberdayakan, mengembangkan, dan mensinergikan sumber daya perusahaan yang berwawasan lingkungan.
PT Semen Padang menjamin operasi bisnis ramah
lingkungan, selaku industri semen, tindakan pencegahan
polusi atas udara, air dan tanah menjadi suatu sangat prioritas. PT Semen
Padang menyusun program untuk mengurangi emisi debu, melalui peningkatan
performa Electro Static Precipirator (ESP). Prinsip kerja ESP didasarkan atas
partikel bermuatan listrik yang dilewatkan dalam satu medan elektrostatik.
PT Semen Padang juga melaksanakan program green
belt, merupakan penyediaan lahan penghijauan di daerah perkotaan atau perumahan,
bertujuan untuk melindungi lingkungan alami atau semi alami dan meningkatkan kualitas
udara. Area green belt pertama berada di bagian terluar (batas pertambangan) yang tidak akan ditambang, berfungsi sebagai penahan debu, kemudian area green belt kedua adalah lahan idle yang belum ditambang, yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk lahan pertanian, (Dwi Soetjipto, 2014:248). Penanaman pohon produktif juga merupakan komitmen dan dukungan
PT Semen Padang dalam hal penghijauan. Salah satunya adalah PT Semen Padang melakukan penghijauan melalui penanaman pohon-pohon produktif.
Keterangan: Forum Nagari Lubuk
Kilangan terus bergerak menjalankan program-program kemasyarakatan. Salah satu
program yang merupakan kerjasama dengan Corporate Social Responsibility PT
Semen Padang adalah, program penghijauan di tujuh kelurahan di Kecamatan Lubuk
Kilangan melalui penanaman pohon-pohon produktif. Program penghijauan ini telah
dilaksanakan di Kelurahan Tarantang, Batu Gadang dan Indarung. Pada tanggal 25 Februari 2016, giliran Forum Nagari Kelurahan Indarung yang melaksanakan program
penghijauan. Kegiatan itu dalam bentuk penyerahan sebanyak 300 pohon produktif
kepada warga di RW 3 Blok M Kelurahan Indarung. Pohon produktif bantuan CSR PT
Semen Padang itu terdiri dari mangga harum manis dan jeruk gunung omeh. Sumber: website PT Semen Padang |
PT Semen Padang juga berkomitmen terhadap kinerja
lingkungan dan tetap konsisten dalam pengelolaan serta pemanfaatan sumber daya
terbarukan, melalui efisiensi dan pengolahan sumber daya menjadi sumber daya
yang terkonversi atau dapat terpakai kembali, seperti pemakaian energy
alternative (AFR), konservasi air, efisiensi pemakaian energy dan material.
Dalam mengurangi dampak lingkungan, Semen Padang menjalankan
prinsip 3R (Reduce, Reuse and Recycle), hal ini terlihat dari program inovasi
untuk me-Reduce biaya pemakaian energi listrik, seperti penggantian bola neon dengan
LED, pemakaian oli bekas menjadi pelumas dan pemilahan sampah domestik.
Untuk mendukung pelestarian lingkungan dan
penghematan energi, dibangun WHRPG (Waste Heat Recovery Power Generator). WHRPG
telah memberikan banyak benefit bagi PT Semen Padang, dalam bentuk penghematan
energi, pengurangan emisi CO2, dan menciptakan industri yang ramah lingkungan. Proyek
ini juga bertujuan untuk menghemat energi dan meminimalkan emisi gas CO2,
melalui mekanisme pembangunan bersih atau Clean Development Mechanism (CDM). WHRPG di Semen Padang adalah proyek pemanfaatan gas buang pertama yang dibangun di Indonesia, atas kerjasama dengan New Energy Development Organization (NEDO) Jepang. Maka, tak salah jika PT Semen Padang mempunyai semboyan/ motto, "Kami telah berbuat sebelum yang lain memikirkannya".
Keterangan: Dari pengoperasioan instalasi WHRPG di Semen Padang, perusahaan mendapatkan pasokan listrik dengan kapasitas sebesar 8 MVA atau sekitar Rp 33 miliar per tahun untuk mengurangi kebutuhan suplai tenaga listrik dari PLN. Potensi penghematan yang dapat diperoleh dari operasional WHRPG tersebut sekitar 10% dari kebutuhan operasional unit listrik di pabrik PT Semen Padang dan mereduksi emisi gas CO2 sebesar 43.000 ton pertahun.
Sumber: blog Semen Indonesia
|
Kesimpulan
Mendongkrak laba dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi memang penting, namun tak kalah pentingnya juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Disinilah perlunya penerapan konsep Triple Bottom Line. Dengan kata lain, "jantung hati" bisnis bukan hanya profit (laba) saja, tetapi juga people (manusia) dan planet (lingkungan). PT Semen Padang di usia ke 106 tahun, sebagai perusahaan semen tertua di Indonesia yang lahir pada tahun 1910 diharapkan selalu berkelanjutan dan bersinergi dalam hal implementasi konsep Triple Bottom Line.
Daftar Referensi
- Dwi Soetjipto. 2014. Road to Semen Indonesia, Transformasi Korporasi: Mengubah Konflik Menjadi Kekuatan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
- Yusuf Wibisono. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility). Gresik: Fascho Publishing.
- Website PT Semen Padang
- Laporan Tahunan 2014 PT Semen Padang
Mendongkrak laba dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi memang penting, namun tak kalah pentingnya juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Disinilah perlunya penerapan konsep Triple Bottom Line. Dengan kata lain, "jantung hati" bisnis bukan hanya profit (laba) saja, tetapi juga people (manusia) dan planet (lingkungan). PT Semen Padang di usia ke 106 tahun, sebagai perusahaan semen tertua di Indonesia yang lahir pada tahun 1910 diharapkan selalu berkelanjutan dan bersinergi dalam hal implementasi konsep Triple Bottom Line.
Daftar Referensi
- Dwi Soetjipto. 2014. Road to Semen Indonesia, Transformasi Korporasi: Mengubah Konflik Menjadi Kekuatan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
- Yusuf Wibisono. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility). Gresik: Fascho Publishing.
- Website PT Semen Padang
- Laporan Tahunan 2014 PT Semen Padang
- Sumbar Post, 2015, PT Semen Padang Kucurkan Beasiswa Rp 1,1 Miliar, http://sumbarpost.com/berita-2903-pt-semen-padang-kucurkan-beasiswa-rp-11-miliar.html